Masyarakat dan tokoh Bali pun bereaksi atas video tersebut karena memperlihatkan tarian seronok.
Tarian tersebut dianggap telah mencoreng citra budaya Bali.
Dilansir dari Tribun Bali, Sabtu (25/11/2017), sejumlah organisasi kemasyarakat Hindu pun melaporkan kasus ini ke Polda Bali.
Tak hanya melapor, mereka pun mengirim surat terbuka kepada Dinas Kebudayaan Bali, Jumat (24/11/2017) lalu.
"Malu saya sebagai orang Bali. (Joged Bumbung) Itu kan budaya kita, kalau bukan kita yang menghargai siapa lagi. Jadi mau tidak mau saya bersama teman-teman harus melapor," kata Ketua Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, Kantha Adnyana, kepada Tribun Bali.
Humas Polda Bali lewat akun Facebook resminya mengatakan, pementasan Joged Bumbung dengan ditingkahi aksi porno tersebut terjadi di lapangan Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali, Minggu (19/11/2017).
Penyidik Satreskrim Polres Buleleng sudah memeriksa dan mengintrogasi sejumlah orang yang mengetahui dan terlibat dalam pementasan joged tersebut.
Perekam dan pengunggah video pun turut diperiksa dan diintrogasi di Polres Buleleng, Jumat (24/11/2017).
Semula, acara itu digelar dengan maksud untuk penggalian dana bagi para pengungsi Gunung Agung.
Namun kegiatan amal tersebut malah tercoreng lewat pornoaksi yang diperlihatkan dalam Joged Bumbung lalu dan disebarkan ke dunia maya.
Ketua Panitia Trail Advanture Gede Adi Wistara tak menampik jika Joged Bumbung yang digelar memang sempat diwarnai dengan aksi tak pantas itu.
Atas kehebohan yang ditimbulkan dari Joged Bumbung, dia pun meminta maaf kepada masyarakat.
"Saya sudah minta maaf kepada masyarakat. Juga di medsos sudah klarifikasi. Intinya panitia tidak ada unsur kesengajaan. Kita sudah mencegah. Hanya euforia saja. Mohon agar tidak dibesar-besarkan lagi," ujar Wistara seperti dilansir dalan Tribun Bali, Jumat (24/11/2017).
Anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna pun ikut berbicara soal joged yang dinilainya merusak citra Tari Bali
Dalam akun Facebooknya Arya Wedakarna yang diunggah Jumat (25/11/2017), ia menghimbau agar anak-anak muda Bali berhati-hati, terlebih saat melihat ada pornoaksi dalam pentas tari.
"Jika besok menemukan ada pelecehan tari seperti ini, mohon protes kepada penyelenggaranya, mohon dihentikan dan mohon dilaporkan ke pihak berwajib saat itu juga," tulis Arya di Facebook(Tribunnews.com)