Infoteratas.com- Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghidupkan kembali moda transportasi becak menuai kritik dari pengamat politik Arbi Sanit.
Arbi berpendapat, menggunakan tenaga manusia secara langsung sebagai pengganti mesin atau hewan untuk menjalankan sebuah alat transportasi, merupakan bentuk eksploitasi tenaga manusia.
"Tenaga manusia digunakan sebagai alat transportasi. Di situ letaknya kekunoan nih orang di situ letaknya. Memang manusia dapat duit, tapi itu eksploitasi tenaga manusia. Langsung tenaga, fisiknya itu dieksploitasi, digunakan seperti mesin atau kuda yang menarik transportasi," kata Arbi kepada NNC, Rabu (17/1/2018).
Tak hanya itu, Arbi juga mengkritisi pernyataan Anies jika menghidupkan becak merupakan bagian dari program mereka untuk menghadirkan keadilan bagi semua masyarakat, khususnya membantu mereka yang kurang mampu atau berpenghasilan rendah.
"Kalau mau bantu masyarakat miskin masak tenaga mereka diperkuda, yang benar aja. Membantu masyarakat miskin itu sediakan lapangan kerja padat karya buat mereka," ungkapnya.
"Lapangan kerja yang bukan eksploitasi manusia langsung. Harusnya diberi pekerjaan yang menggunakan kemampuan kerjanya, keahliannya, bukan tenaga langsung digunakan seperti kuda atau mesin," tandas Arbi.
Bahkan Arbi juga mempertanyakan program program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (Ok Oce) milik Anies dan Wakilnya Sandiaga Uno, yang digadang-gadangkan memberikan pelatihan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
"Di mana Ok Oce yang katanya latih keahlian, ketrampilan, ciptakanlah lapangan pekerjaan? Ini (becak) bukan ciptakan lapangan pekerjaan, tapi mengembalikan keadaan yang sudah modern ke zaman primitif, di mana bukan keahlian yang dijual, tapi tenaga manusia dibuat ganti mesin," ungkapnya.
Sumber: NetralNews.com