Sosok yang diutus itu adalah Jenderal Kim Yong-chol, 72, mantan kepala badan intelijen militer.
Ia dilaporkan terbang ke New York setelah sebelumnya bertemu dengan para pejabat Cina di Beijing. Demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Ketika mengukuhkan berita tersebut, Trump mengatakan berbagai pertemuan untuk menyiapkan pertemuan puncak "dan banyak lainnya" sedang digelar.
Ia kemungkinan mendapat pengecualian masuk ke Amerika Serikat karena saat ini masuk dalam daftar orang yang dilarang masuk ke negara itu.
Figur kontroversial bagi Korea Selatan
Sosok yang berpengaruh tersebut sering mendampingi Kim Jong-un dalam berbagai acara dan telah menghadiri pertemuan antara pemimpin Cina dan Korea Selatan. Ia juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Jenderal Kim Yong-chol (kiri) berada di dekat putri Presiden Trump, Ivanka, dalam penutupan Olimpiade Musim Dingin 2016 di Pyeongchang, Korea Selatan. (AFP)
Dalam upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang Februari lalu, Jenderal Kim duduk di dekat putri dan sekaligus penasihat Presiden Trump, Ivanka Trump.
Namun ia adalah sosok kontroversial bagi Korea Selatan, dan sebelumnya bertugas sebagai juru runding dalam perundingan antar-Korea.
Kim Yong-chol dilaporkan terbang ke Amerika Serikat dan singgah di Beijing untuk bertemu dengan para pejabat Cina. (AFP)Ketika masih menjabat sebagai kepala badan intelijen militer, Jenderal Kim dituduh berada di balik sejumlah serangan dengan sasaran Korea Selatan, termasuk mentorpedo kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelautnya. Ia juga dituduh bertanggung jawab atas peretasan Sony Pictures tahun 2014.
Akibatnya, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pribadi kepada Kim Yong-chol pada tahun 2010 dan 2015.
Ia akan menjadi pejabat paling tinggi Korea Utara yang berkunjung ke Amerika Serikat sejak tahun 2000.
Pelibatan Jenderal Kim dalam perundingan merupakan langkah penting karena menandakan keinginan Korea Utara untuk mewujudkan pertemuan puncak.
Kunjungannya diyakini sebagai bagian dari persiapan pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden Trump, setelah sempat dibatalkan sepihak oleh Trump pekan lalu.
Namun sejak itu, kedua pihak berusaha untuk mewujudkan pertemuan puncak sebagaimana direncanakan sebelumnya.
Menurut media Jepang, Korea Utara juga telah mengutus seorang pejabat senior lainnya, Kim Chang-son, ke Singapura dan singgah di Beijing. Para pejabat Amerika juga sudah tiba di Singapura untuk melakukan persiapan.
[detikcom]