Kasus itu sendiri bermula dari viralnya sebuah video yang diunggah seorang warganet yang menunjukkan robekan Alquran di tengah jalanan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar mengaku, sampai saat ini pihaknya masih belum bisa mengungkap identitas pelaku penyobekan Alquran itu.
“Belum diketahui identitasnya enggak tahu, satpamnya enggak ngerti siapa itu orang,” ujar Indra di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Kendati demikain, Indra berharap, jika masyarakat menemukan hal tersebut seharusnya segera melapor ke pihak kepolisian agar bisa langsung ditindaklanjuti.
“Itu kan sangat sensitif dan bisa memprovokasi. Kalau menemukan kayak gitu langsung ke kantor polisi, jadi kita langsung ke TKP,” jelasnya.
Karena itu, demi terkuaknya siapa pelaku penyobek kitab suci tersebut kata Indra Jafar, penyidik pun membuat laporan senidiri dan sampai saat ini sedang dilakukan penyelidikan.
“Kita yang tahu sendiri, kita yang buat laporan sendiri. Artinya kan polisi merespon bahwa itu kitab suci,” bebernya.
Indra menduga, pelaku penyobekan Alquran itu dimungkinkan orang tak waras. Sebab, ia yakin, orang normal tak akan melakukan hal semacam itu.
“Siapa sih orang norma mau sobek-sobek Al-Quran. Kalau dia normal ya pikirannya, saya pikir sih enggak ada yang berani,”tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, di media sosial (medsos) viral video potongan Alquran tersobek-sobek dan berserakan di jalan pada Minggu (20/5/2018) malam.
Lokasinya disebut di Jalan Gunawarman, Blok S, Jakarta Selatan.
Ada dugaan peristiwa tersebut terjadi satu hari sebelumnya yaitu Sabtu (19/5/2018).
Sehingga pada saat pihak kepolisian datang ke lokasi pada Senin (21/5/2018) tidak ditemukan petunjuk atau barang bukti.
(pojoksatu)