Seperti diketahui, hasil quick count berbagai lembaga surveimenyatakan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) memenangkan Pilkada Jabar.
“Hasil survei mereka kita tidak tanggapi apapun hasilnya,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi saat konferensi di Kantor DPD Gerindra Jawa Barat, Jalan PHH Mustopha Kota Bandung, Kamis (28/6/2018).
Partai Gerindra, sambung Mulyadi, menilai lembaga survei yang menayangkan hasil hitung cepat sementara inkonsistensi.
Sebab, hasil survei yang mereka buat sebelumnya di masa kampanye, selalu menyebut pertarungan Pilkada Jawa Barat hanya akan didominasi pasangan Rindu dan Deddy-Dedi.
“Kami ingin memberikan edukasi politik ke masyarakat agar lembaga survei jangan membentuk opini yang justru mendegradasi,” tuturnya.
Partai Gerindra ternyata lebih percaya dengan hasil hitungan tim internal.
Menurut Mulyadi, meski tidak jauh berbeda, hasil hitungan dua tim internal menyatakan pasangan Asyik menang tipis dari pasangan Rindu.
Pada hasil quick count, tim 1 dari 1.200 TPS, pasangan Rindu 30,44 persen, pasangan Asyik 30,69 persen.
Kemudian pasangan Hasanah 12,88 persen dan Deddy-Dedi 25,99 persen.
Minggu (29/4/4/2018) pagi.
Di tim kedua, dari 600 TPS, pasangan Rindu 30,6 persen dan Asyik 31,7 persen.
Lalu Deddy-Dedi 24 persen dan Hasanah 13,7 persen. Kedua hasil hitung cepat tersebut memiliki margin error 4 persen.
“Perhitungan kami, kami menang. Tapi untuk menjaga demokrasi, kami akan terus mengawal dan menunggu hasil resmi,” jelasnya.
Mulyadi mengatakan, pernyataan ini dibuat untuk memotivasi pendukung pasangan Asyik, baik kader partai Gerindra, PKS, maupun PAN.
Pihaknya meminta para kader dan pendukung optimistis akan kemenangan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu hingga hitungan real count KPU keluar.
“Partai Gerindra tetap mengikuti aturan main. Perlu diingat, Pilgub Jawa Barat belum selesai,” imbuhnya.(tribun)