Pasangan yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN itu memperoleh hasil fantastis dengan menduduki di posisi kedua, mengalahkan dua pasangan calon lain yang lebih diunggulkan.
Dalam catatan peneliti LSI, Toto Izul Fatah ada tiga faktor utama yang mengatrol suara Asyik, yaitu resistensi dari masyarakat, rontoknya elektabilitas tiga pasang calon lain jelang pilgub serentak, dan solidnya suara parpol pendukung.
"Tak ada celah untuk merontokkan suara mereka. Kalau Hasanah, faktor TB Hasanuddin tidak terlalu menonjol, ada Anton Charliyan yang dipersepsikan kurang bersahabat dengan umat Islam. Duo DM diserang isu klenik jelang Pilkada. Sedangkan Rindu sering diserang negative campaign," katanya, Rabu (27/6).
Toto menilai tim kampanye Asyik berhasil mendongkrak suara melakukan mobilisasi penggiringan opini yang cerdas. Contohnya, ada video tokoh agama yang memberikan testimoni dan rekomendasi secara terang-terangan.
“Mereka melakukan penggiringan opini secara masif dan mesin politik PKS yang relatif solid," ucapnya. [rmol]