"Menurut saya peluangnya tipis dan jalannya terjal. Pertama Pak JK sudah pernah nyalon presiden dan tidak berhasil dan dari segi usia sudah mulai udzur (tua). Yang kedua Pak JK tidak dalam kuasa memegang kuasa parpol untuk dapat tiket," katanya, Rabu (4/7/2018). Dia mengatakan, duet JK-AHY akan sulit bersaing dengan Joko Widodo yang ditopang oleh mesin politik PDIP dan Golkar. Partai berlambang pohon beringin itu sendiri sejak awal sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi.
"Yang ketiga dari segi momentum Pak JK 3 kali ikut konteks pilpres baik dalam posisi sebagi capres maupun presiden publik akan jenuh. Dan dari konfigurasi koalisi Pak JK agak sulit menantang koalisi nasional PDIP karena kedekatan dengan bu mega beberapa hal itu yg membuat hitungan saya Pak JK tipis utk mau maju bersama AHY dan Demokrat," tambahnya.
Dia menyarankan agar JK menjadi king maker yang melahirkan duet pemimpin masa depan. Selain punya modal kuat, JK juga punya jaringan yang bisa dimanfaatkan untuk pemenangan.
"Posisi ideal Pak JK itu menurut saya sebagai ketua tim sukses karena jaringan dan bisa menjembatani komunikasi dengan berbagai pihak atau posisi beliau sebagai king maker saja," katanya(rilis)
