Betapa tidak, dinyatakan hilang bahkan meninggal dunia ditelan keganasan ombak Pantai Selatan Palabuhanratu 1,5 tahun silam, kini Nining ditemukan kembali dengan kondisi masih bernyawa.
Tepatnya pada 8 Januari 2017 silam, Nining serta keluarga berwisata ke Pantai Kebon Kalapa, Citepus, Palabuhanratu bersama keluarganya.
Saat asik berenang, secara tiba-tiba gulungan ombak besar menghampiri Nining hingga dirinya terbawa arus ketengah dan dinyatakan hilang.
Sepakan berselang setelah Tim SAR melakukan pencarian, jenazah yang diduga milik Nining ditemukan tidak jauh dari lokasi awal hilang.
Namun demikian, pihak keluarga yang dikabari petugas tidak menerima bahwa jenazah yang telah hancur itu milik Nining hingga akhirnya mayat dikebumikan di Tempat Pemakaman milik RSUD Palabuhanratu.
Kepada Radar Sukabumi, Wanda (23) anak bungsu Nining mengaku tidak pernah merasa kehilangan ibundanya selama 1,5 tahun ini.
Dirinya merasa, Nining masih berada di rumah namun tidak nampak terlihat secara kasat mata.
“Selama hilang, kami tidak merasa kehilangan seperti orang yang ditinggalkan meninggal dunia. Sementara, jasad yang sebelumnya ditemukan Tim SAR, kami yakin itu bukan ibu yang terlihat dari ciri-ciri fisiknya. Faktanya, kini ibu yang kami yakini bakal kembali akhirnya ditemukan dengan kondisi masih hidup,” terangnya saat ditemui di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Minggu (1/7/2018).
Wanda yang berprofesi sebagai supir angkutan umum ini, menceritakan awal mula kisah ibunya ditemukan.
Menurutnya, akhir-akhir ini kakeknya kerap bermimpi bahwa ibunya harus dijemput di Pantai Citepus Palabuhanratu.
“Karena kami (keluarga,red) amat meyakini bahwa ibu bakal kembali pulang. Pada Sabtu (30/6) sekitar pukul 21.00 WIB, kami berangkat mengarah Palabuhanratu sekitar 10 orang,” sebutnya.
Setibanya di Pantai Citepus Palabuhanratu sekitar pukul 23.50 WIB, sambung Wanda, pihak keluarga langsung bergegas dan menyebar di titik awal hilangnya Nining.
Selang beberapa saat, pihak keluarga menemukan Nining dengan kodisi utuh dan masih bernyawa tergeletak di sela-sela karang pantai.
“Tepat pukul 00:00 WIB, Bibi saya menemukan ibu. Saat itu kondisinya seperti awal mula saat hilang dengan pakaian yang sama. Namun, memang kondisi fisiknya lemas sehingga kami memanggil tim medis dari Puskesmas setempat,” beber Wanda.
Setelah tim medis Puskesmas Citepus memeberikan pertolongan, Nining lekas dibawa ke kediamannya di Kadudampit.
Meskipun kembalinya Nining diluar nalar, pihak keluarga amat bahagia atas kepulangan Nining ini.
“Pastinya kami dan seluruh keluarga bahagia, karena ibu bisa kembali pulang dan berkumpul seperti biasa. Saat ini, untuk memulihkan kondisinya ibu sementara di rawat di rumah sakit,” tutupnya.
Ditemui ditempat yang sama, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri menambahkan, pasca mendapat laporan kehilangan Januari tahun lalu, pihaknya langsung melakukan sesuai dengan SOP.
Namun, berbagai upaya pencarian tidak membuahkan hasil hingga akhirnya pihaknya menemukan jenazah yang sudah dalam kondisi cukup rusak.
“Sesuai SOP, saat itu kami lakukan pencarian selama sepekan. Tidak berselang kami, kami temukan jenazah yang ditengarai Nining. Namun, setelah dicek pihak keluarga, jenazah itu bukan milik Nining hingga akhirnya dikebumikan, terkait hasil tes DNA, itu sudah masuk kewenangan pihak kepolisian,” tutupnya. (radarbogor)