Antisipasi tersebut merujuk pada seruan agar peserta aksi waspada terhadap preman bayaran yang kini beredar di media sosial.
Panglima LPI Maman Suryadi menjelaskan pengumuman itu sebagai reaksi atas provokasi dan persekusi oleh pihak-pihak yang mereka yakini preman terhadap aktivis #2019GantiPresiden di sejumlah daerah.
"Sekarang yang provokatif mereka, bukan kita. Acara kita kan konstitusional. Bahasa LPI itu melindungi gerakan konstitusional," ujar Maman, Kamis (30/8).
LPI belum lama mempersilakan tantangan bagi preman-preman yang ingin mengusik deklarasi #2019GantiPresiden di Padang pada Minggu, 9 September 2018 nanti.
LPI, yang bertugas sebagai keamanan di acara itu, mengumumkan tantangan tersebut di lewat akun Twitter mereka.
Hadirilah.....!!!— Laskar Pembela Islam (@DPP_LPI) August 29, 2018
Deklarasi #2019GantiPresiden Di Padang.
Ahad 9 September 2018.
Insyaa Allah pengamanan acara akan dihadiri oleh Laskar FPI.
Preman-preman bayaran jika mau nge-test FPI, kami persilahkan datang.
Jangan hanya berani sama emak-emak...!!!https://t.co/veoZFnHFxD
Maman menyatakan pihaknya tetap mengapresiasi sikap yang ditunjukkan dua kandidat calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam momen spesial di ajang Asian Games 2018. Banyak yang menilai momen keduanya sebagai momen menyejukkan di tengah polarisasi politik yang tajam.
Namun, Maman mengatakan aksi #2019GantiPresiden tetap akan terus berjalan karena tidak dilarang dalam konstitusi.
"Kalau masalah Pak Jokowi dan Pak Prabowo kita anggap jempol lah, mudah-mudahan pemilu aman dan damai," kata Maman.
Jokowi dan Prabowo sebelumnya terlibat dalam momen mengharukan bersama atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah. Hanifan yang mendapat medali emas lantas naik ke tribun VIP tempat Jokowi dan Prabowo menonton pertandingan.
Setelah mencium tangan kedua figur politik tersebut, Hanifan lalu merangkul dan memeluk erat keduanya. [cnn]