"Biarkan saja LSI terus melaunching surveinya, kami tidak terganggu. Kami tau apa yang mereka (Prabowo-Sandi) kerjakan dan lakukan," kata Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada JawaPos.com, Kamis (29/11).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku lebih mempercayai hasil survei dari internal partainya. Dia bilang, kesalahan prediksi pada pilkada serentak 2018 lalu membuktikan ihwal siapa lembaga survei yang sebenarnya dan terpercaya.
"Mungkin, mereka survei di kantor partai koalisi dan kantor tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Sehingga selisihnya bisa 20 persen. Saya pikir ktu tidak masuk akal," cetusnya.
Di sisi lain, lanjut dia, survei internalnya justru menunjukkan fakta yang berbanding terbalik dengan temuan lembaga survei. Salah satunya petunjuk adanya penurunan elektabilitas dari petahana.
"Kami punya survei sendiri yang menunjukkan penurunan elektabilitas Jokowi dan naiknya elektabilitas prabowo secara konsisten," pungkasnya.
Sebelumnya, hasil survei LSI memaparkan bahwa paslon petahana unggul dengan perolehan suara sebesar 53.2 persen, sedangkan paslon oposisi masih pada posisi sebesar 31,2 persen suara. Sementara itu, masih ada sekitar 15,6 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.
Adapun survei dilakukan pada 10-19 nopember 2018 dengan metode multistage random sampling. Survei melibatkan 1200 responden melalui wawancara tatap muka di 34 provinsi, margin of error 2,9 persen. [jpc]