“Gara-gara Ma’ruf Amin dipasang, Jatim pindah ke Prabowo,” tulis Djoko di Facebook, Rabu (14/11/2018).
Mantan Anggota DPR RI itu mengungkap alasan Ma’ruf Amin tidak disukai NU Jatim lantaran telah mensponsori penggusuran konsep Ahwa (Ahlu Halli wa Aqdi) sejak Muktamar NU di Denanyar, Jombang, Jatim.
“Makruf amin tak disukai olen NU jatim, sejak muktamar denanyar 2014 di mana makruf yg sponsori penggusuran Ahwa (ahlul halli al waqdi),” jelas Djoko.
Wilayah Timur, kata Djoko, dikuasai oleh Situbondo yang memimpin daerah “Tapal Kuda”.
“Daerah timur dikuasai Situbondo yg pimpin Tapal Kuda,” ungkapnya.
Sedangkan di wilayah Madura, Jokowi tidak disukai yang dianggap sebagai pendusta.
“Ini madura, dan madura tak suka jokowi, sang pendusta berat,” tegasnya.
Sementara kawasan Barat dikuasai Tebu Ireng yang memimpin aspirasi Mataraman. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan Khofifah Indar Parawansa.
“Kawasan barat dikuasai Tebu ireng CS yg meminpin aspirasi mataraman. Testingnya Khofifah,” tandas Djoko.
Sebagai orang Madura asli, Djoko memastikan Madura haram pilih Jokowi.
“Di Madura, haram pilih Jokowi,” pungkasnya. [swr]