Foto dan video itu disebut terjadi saat Jokowi berkunjung ke Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (4/1) lalu. Belakangan sejumlah kalangan menyebut foto dan video tersebut merupakan rekayasa karena peristiwanya terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda.
"Walah, model beberapa kali itu," ujar Aria, Minggu (6/1). Dikutip dari CNN Indonesia.
''Fenomena salam dua jari menjadi bukti telah terjadi aksi pembangkangan rakyat (social disobedience) terhadap Jokowi.— Muslim Cyber Army (@MCAOps) January 5, 2019
Rakyat akan menjadi hakim yang sangat kejam bagi pemimpin yang tidak memenuhi janji.''https://t.co/f3qLmVyOiu#Ponorogopic.twitter.com/uqRytFPW9u
Acungan dua jari saat ini identik dengan dukungan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Adapun politikus PDIP ini memaklumi aksi massa yang mengacungkan dua jari tersebut. Ia mengaku tak akan menindak lebih lanjut aksi massa itu.
"Namanya juga kampanye," katanya.
Sementara itu anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade membantah jika acungan dua jari itu sengaja diatur tim Prabowo. Ia menyebut acungan dua jari itu merupakan bentuk spontan warga yang menginginkan ganti presiden pada 2019.
"Tidak mungkin itu setting-an. Itu gerakan rakyat, sekarang di mana pun kalau Pak Jokowi datang ada saja yang acungkan dua jari," ucapnya.
Menurutnya, acungan dua jari itu tak hanya terjadi di Ponorogo. Dalam kunjungan kerja Jokowi ke sejumlah wilayah, capres nomor urut 01 itu kerap disambut dengan acungan dua jari dari warga.
"Di mana saja sekarang kalau Pak Jokowi datang sudah (acungkan) nomor 02. Di Medan juga begitu. Itu menunjukkan dukungan pada paslon 02 sudah seperti tsunami, bergelombang di mana-mana," tuturnya. [dmz]