Namun, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku bingung. Karena meski pasangan Jokowi - Ma’ruf unggul di survei, saat kampanye di lapangan selalu sepi.
“Ini sangat aneh, ketika elektabilitas jauh di atas sedangkan di lapangan sepi-sepi saja, sementara Prabowo-Sandi ramai di mana-mana,” ujar Ferdinand yang juga Jubir BPN Prabowo - Sandi di Jakarta, Selasa (26/3).
Ferdinand pun mengaku lebih percaya terhadap hasil survei internal yang dilakukan BPN Prabowo - Sandiaga.
Ketika disinggung mengapa hasil survei internal tidak pernah disampaikan ke publik, Ferdinand mengaku hal itu bukan untuk dikonsumsi masyarakat luas.
Survei internal, kata Ferdinand lebih dijadikan sebagai bahan analisis, menentukan kebijakan, dan langkah yang akan diambil.
"Lembaga survei sekarang banyak yang kami ragukan kredibilitasnya, apalagi lembaga survei banyak yang menjadi bagian dari tim sukses,” sambung dia.
Diketahui lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil terbaru elektabilitas antara pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Hasilnya, Jokowi - Ma'ruf masih unggul dengan angka 53,6 persen dan Prabowo - Sandi 35,4 persen. [jp]