Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengkritik Jokowi telah memberi contoh buruk dan tidak etis jika benar itu tulisan tangannya. Karena pada dasarnya, Pemilu harus berlangsung secara rahasia.
"Saya rasa tidak etis dan berikan contoh yang tidak benar. Makanya KPU harus segera klarifikasi," tegas Andrianto, Rabu (27/3).
Tulisan dengan tinta biru itu dibubuhi tanda tangan dan tertulis nama Joko Widodo.
"Gunakan hak pilih kita pada tanggal 17 April 2019. Jangan lupa pilih yang bajunya putih," tulis Jokowi dalam selembar kertas putih yang fotonya, Selasa petang (26/3).
Andrianto heran sekelas presiden hanya "bermain" pada level operasional.
"Lagian kenapa putih bukankah dulu kotak kotak? Apa karena Ahok pake kotak-kotak di Pilkada terus nyungsep. Jadi ogah berkotak-kotak. Saya rasa petahana mulai panik dan setiap sabdanya tidak sehebat dulu. Karena simple aja. Rakyat ogah kena kibul lagi," sindirnya. [rmol]