Dulu, katanya Kalo jadi gubernur DKI Jakarta, urusan banjir bisa tuntas. Setelah jadi gubernur DKI, ngeles katanya urusan banjir Jakarta bisa tuntas jika jadi Presiden. Sekarang sudah jadi Presiden, bukannya atasi banjir kok malah ibukotanya yang mau dipindah ?
Memindah ibukota itu butuh perencanaan matang, sementara rakyat rencananya bukan mau mindahin ibukota. Rakyat, sudah ga sabar ingin mindahin Jokowi. Jangan di Jakarta, tapi pindahin ke solo lagi.
Semua urusan ini diantaranya karena faktor lemahnya Jokowi. Memang benar, Jokowi di ganti belum tentu semua urusan kelar. Ada problem sistem sekuler yang menjadi penyakit akut di negeri ini.
Tapi, setidaknya persoalan bisa mulai diurai. Itu sebabnya, animo pemilu saat ini tinggi, semua rindu perubahan. Yang tadinya Ga nyoblos, tahun ini nyempatin waktu untuk nyoblos. Yang ada acara lain, tahan ditunda nunggu setelah nyoblos.
Tapi semangat itu, keinginan akan perubahan itu, malah dicurangi. Keinginan kuat untuk mindahin Jokowi, dipaksa mau dianulir dengan berbagai rekayasa.
Saat rakyat sedang terzalimi, menuntut perubahan, menuntut diproses berbagai kecurangan, eh ujug ujug ada wacana pindahan ibukota. Selain aneh, juga tidak sesuai dengan aspirasi publik. Publik ingin pindahin Jokowi, bukan pindahin ibukota Jakarta.
Rakyat sudah tidak kuat, 4,5 tahun lebih bersama Jokowi, pengalamannya penuh duka dan nestapa. BBM naik, TDL naik, hutang naik, pengangguran naik, kemiskinan naik, harga kebutuhan hidup naik, harga diri bangsa saja yang melorot. Sampai negara sekelas Vietnam saja berani menghinakan wibawa NKRI.
Apa yang mau dipertahankan dari seorang Jokowi ? Tidak ada. Kalau Jakarta ? Banyak kenangan indah bersama Jakarta, ibukota Indonesia. Kenangan bersama Jokowi, yang terpatri penistaan agama, kriminalisasi ulama, kriminalisasi simbol dan ajaran Islami, dan hingga pemilu curang. Sudah sudah, saya tidak tahan. Mohon ada yang menolong agar segera pindahin Jokowi dari Jakarta, kembalikan saja ke Solo daerah asalnya.
Jika ada kabar sayembara kecurangan pemilu, rasanya pas juga jika ada sayembara untuk mengembalikan Jokowi. Yang bisa, jika lelaki akan diangkat dan diabadikan sebagai patriot bangsa. Namun jika perempuan, kita angkat dan abadikan sebagai Srikandi NKRI.
Bagi siapa saja yang membaca tulisan ini, harap untuk menyebarluaskan sayembara ini. Agar segera berakhir segala penderitaan ini. Oh, pemerintahan dibawah Jokowi, sejak dulu kala deritanya tiada akhir. [nd].