Kedua momen ini menjadi perbincangan di media sosial. Bahkan, dari salah satu video yang beredar di grup WhatsApp, tampak sejumlah truk berisi anggota polisi berada di lokasi untuk mengamankan penurunan baliho itu. Warga yang berkumpul juga tampak mengadang proses penurunan baliho.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar mengatakan, anggota polisi memang ada di lokasi. Tapi, itu semua atas arahan dari jajaran Polres Bogor.
“Ditangani polres,” kata Asep saat dihubungi, Selasa (30/4).
Dihubungi terpisah, Kabag Humas Polres Bogor AKP Ita membantah adanya pengerahan polisi untuk mencopot baliho Prabowo-Sandi. Dia menegaskan, Satpol PP Kabupaten Bogor yang menindak baliho itu dan polisi hanya melakukan pengamanan.
“Itu kewenangannya Satpol PP, ya. Kami kemarin dalam rangka pengamanan saja, dari Satpol PP Bogor yang nurunin. Tapi kan sampai sekarang masih di sana balihonya,” ujar Ita.
Ita mengungkapkan, hingga saat ini baliho tersebut masih terpasang dengan baik di perumahan Cileungsi. “Enggak ada kita turunkan baliho. Itu Satpol PP,” ucap dia.
Belum diketahui apa alasan Satpol PP bermaksud menurunkan baliho tersebut.
Baliho berukuran besar itu dipasang di kompleks perumahan Limus Pratama di Cileungsi. Tulisan baliho itu adalah ucapan terima kasih kepada masyarakat Cileungsi atas dukungannya terhadap kemenangan Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wapres periode mendatang.
Sementara itu, KPU baru mengumumkan presiden-wapres terpilih periode 2019-2024 pada 22 Mei 2019.
Alhamdulillah...— Emaknya si Nadia (@dektampu) April 29, 2019
Ini detik2 saat ratusan polisi meninggalkan lokasi Baliho raksasa yg akan di turunkan di Limus Pratama Regency, Cileungsi.
MasyaAllah
Pak polisi akhirnya pulang dengan misi gagal total!
Salut utk relawan Prabowo Sandi dan warga Limus pic.twitter.com/whjOnU3SPd