Ceramah tersebut disampaikan Ustadz Lancip saat mengisi kuliah Subuh di Majlis Al-Ihya Bogor, Minggu (2/6/2019).
Dalam ceramahnya, Ustadz Lancip menyebut beberapa masjid di Jakarta ditembaki saat kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.
“Masjid Al Makmur ditembakin dalamnya. Jadi itu bukan hoax. Tiga masjid dibredel ama Brimob,” bebernya.
Tak hanya itu, lanjut Lancip, aparat juga mendatangi markas FPI di Petamburan untuk menembaki orang-orang yang sedang tidur.
“Dan yang lebih biadabnya lagi, mereka berangkat ke Markas Petamburan. Di Petamburan orang lagi pada tidur ditembakin,” cetusnya.
Ia menambahkan, kerusuhan di Jakarta pada 21 dan 22 Mei menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang.
“Ibu tau berapa yang mati sekarang? Hampir 60 orang. Ratusan orang masih hilang,” imbuhnya.
Ia menyebutkan bahwa apa yang disampaikannya bukan hoax. Sebab, dia menyaksikannya secara langsung.
“Itu bukan saya ngomong hoax. Saya saksi matanya. Saya duduk di putaran Tanah Abang. Saya lihat ditembakin,” kata Ustadz Lancip berapi-api.
Atas ceramahnya tersebut, Ustadz Lancip akhirnya mendapat surat panggilan dari Polda Metro Jaya.
Dalam Surat yang beredar di sosial media, Ustadz Lancip bakal diminta klarifikasi pada Senin besok 10 Juni 2019 di Reskrimsus Polda Metro Jaya.
Dalam surat itu juga disebutkan pasal UU ITE dan KUHP.
Berikut video ceramah Ustadz Lancip yang menghebohkan publik.
Ini Ustad Lancip yg video testimoninya banyak beredar bbrp hari terakhir. Beliau memang sempat bernegosiasi dengan brimob. Ntah apa yg terjadi, pendemo sudah mundur malah brimob yang nampak maju sambil terus menembaki pic.twitter.com/cFL2ekcyhZ— 🇵🇸D.S.R Tampubolon🇵🇸 (@dektampu) June 8, 2019
(gr)