Meperbuat ibadah yang baik pasti andalan kami memperoleh amal yang baik pula. Tetapi ada juga berbagai kegiatan yang baik tapi justru tak memperoleh apa apa, malah yang diperoleh dosa juga ada. Semua itu tergantung niatnya.
Dari niat saja apabila niat kami baik langsung dicatat amalnya juga. Begitupun sebaliknya. Sama dengan judul diatas, bahwa Rajin shalat tapi amalnya tak dicatat malaikat? Kok dapat ya?
Rasulullah SAW sempat memberi tau kekhawatiran mengenai sesuatu yang di kemudian hari dapat menjangkiti umatnya. Beliau bersabda, “Sesungguhnya ada sesuatu yang aku takutkan di antara sesuatu yang paling aku takutkan menimpa umatku kelak, yaitu syirik kecil.
Para sahabat bertanya, ‘Apakah syirik kecil itu?’ Beliau menjawab, riya. Dalam suatu hadis diceritakan pula bahwa di akhirat nanti bakal ada sekelompok orang yang mengeluh, merangkak, serta menangis. Mereka mengatakan, “Ya Allah di dunia kami rajin meperbuat shalat, tapi kami dicatat sebagai orang yang tak mau meperbuat shalat”.
Para malaikat mengjawab, ‘Bukankah anda ingat pada waktu anda melakukan sholat anda bukan berharap ridho Allah, tapi anda berharap sanjungan dari manusia, jika itu yang anda cari, maka carilah manusia yang kamu harapkan sanjungannya itu.”
Jelaslah, bahwa nilai suatu amal berbanding lurus dengan nilai niat yang melatarbelakanginya.
Bila niat kami lurus, maka lurus pula amal kita. Tetapi bila niat kami bengkok, maka amal kami pun bakal bengkok. Supaya niat kami senantiasa lurus serta ikhlas, betapa baiknya apabila kami menghayati kembali janji-janji yang rutin kami ucapkan saat shalat, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, nasib, serta matiku hanyalah untuk Allah seru sekalian alam”.
Nah kini telah tahu kan maksud saya posting dengan judul diatas? Semoga dengan membaca ini amal ibadah kami terus ditingkatkan jadi kami dapat menabung amal kami untuk ditebus dihari akhir nanti. Semoga berguna.