Minggu 14 Juli 2019, 21:15 WIB
Ini Pidato Lengkap Visi Indonesia Jokowi
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam acara Visi Indonesia yang digagas relawan. Jokowi bicara banyak hal terkait Indonesia ke depan.
Visi Indonesia digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) pukul 20.00 WIB. Pertama-tama, Jokowi bicara soal dinamika global. Maka dari itu, dia mengimbau semuanya untuk meninggalkan pola dan cara lama.
Jokowi juga mengatakan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai. Kendati demikian, Jokowi ingin menggeser fokus prioritasnya ke pembangunan sumber daya manusia.
Jokowi pun akan fokus pada proses penciptaan iklim investasi yang baik. Bahkan, Jokowi tak segan-segan untuk memangkas apapun yang menghambat investasi.
Tak lupa, Jokowi juga bicara soal peran oposisi yang mulia dalam pemerintahan. Namun, Jokowi tak menginginkan oposisi yang penuh dengan caci maki.
Untuk lebih memahami pidato Jokowi, berikut ini pidato lengkapnya:
"Assalamualaikum, salam sejahtera. Syalom, om swastiastu.
Bapak ibu, hadirin yang berbahagia. Kita harus menyadari kita harus sadar semuanya bahwa kita hidup dalam lingkungan global yang sangat dinamis. Ciri cirinya yang kita ketahui penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kejutan yang seringkali jauh dari perhitungan kita.
Oleh sebab itu kita harus mencari cara baru, dengan inovasi dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus meninggalkan cara cara lama, pola pola lama. Baik dalam mengelola organisasi, lembaga, maupun pemerintahan. Yang sudah tidak efektif, kita buat efektif. Yang tidak efisien kita buat efisien. Kita harus menjadi negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing. Kita memiliki tahapan besar, pertama pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan. Infrastruktur yang besar besar sudah kita bangun ke depan akan kita bangun lebih cepat.
Infrastruktur tersebut seperti jalan tol, kereta api, kita sambungkan dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus, pariwisata. Arahnya harus ke sana, fokusnya harus ke sana.
Bapak ibu yang saya hormati, kita jangan lupa menyambungkan infrastruktur itu dengan kawasan persawahan, perkebunan, perikanan, sambungkan ke sana. Kedua kita akan menggeser pada pembangunan sumber daya manusia, kita ingin prioritas pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) kita.
Pembangunan SDM adalah kunci kita ke depan, dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak anak sekolah kita. Ini kunci emas untuk Indonesia ke depan, itu dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, tugas kita di situ
Kemudian juga kualitas pendidikan akan terus kita tingkatkan. Bisa dipastikan pentingnya vokasional training, vokasional school, kita akan membangun manajemen talenta Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi untuk pembangunan talenta Indonesia. Diaspora yang berpotensi tinggi harus kita perhatikan. Kita akan kelola talenta hebat yang bisa membawa Indonesia bersaing.
Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan kerja. Jangan ada yang alergi terhadap investasi karena dengan cara ini lapangan kerja akan terbuka. Oleh sebab itu yang menghambat investasi, harus dipangkas. Baik itu yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Hati hati ke depan akan saya pastikan akan saya kejar.
Akan saya kejar, akan saya kontrol akan saya cek dan akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan kerja seluas luasnya.
Yang keempat sangat sangat penting bagi kita untuk mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural agar lembaga kita semakin simpel. Ini juga hati hati kalau pola pikir kalau mindset birokrasi tidak berubah saya pastikan akan saya pangkas.
Tolong ini dicatat karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin menjadi kunci birokrasi kita. Akan saya cek sendiri akan saya kontrol sendiri begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya.
Oleh sebab itu untuk menteri-menteri yang berani, kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, sekali lagi kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah saya pastikan akan saya bubarkan.
Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati, tidak ada lagi pola pikir lama. Kita juga tak ingin ada lagi pola kerja linear, tidak ada lagi kerja-kerja yang rutinitas, tidak ada lagi kerja di zona yang nyaman. Penyakit kita ada di situ, kita harus berubah. Kita harus berubah, sekali lagi kita harus berubah.
Kita harus membangun nilai baru dalam bekerja. Maka kita harus terus membangun Indonesia yang adaptif, produktif, kompetitif.
Yang kelima kita harus menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran. Setiap rupiah yang keluar dari APBN harus memberikan manfaat untuk ekonomi, rakyat, dan kesejahteraan. Namun perlu saya ingatkan bahwa mimpi besar hanya akan terwujud jika kita bersatu, optimis, percaya diri.
Kita harus ingat negara kita besar dengan 17.000 pulau, kita adalah bhineka tunggal ika, penduduk 267 juta jiwa yang mayoritas produktif. Kita harus optimis menatap ke depan. Harus berani. Kita harus yakin kita bisa jadi salah satu negara terkuat di dunia. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah perangkat utama. Hanya dengan bersatu kita jadi negara kuat.
Ideologi Pancasila adalah satu satunya ideologi bangsa yang setiap warga negara harus jadi bagian darinya. Dalam demokrasi mendukung kandidat mati-matian itu boleh, menjadi oposisi juga sangat mulia. Silakan jadi oposisi asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian
Bapak ibu, kita ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika ketimuran memiliki budaya yang luhur, kita harus ingat ini. Pancasila adalah rumah kita bersama. Sebangsa setanah air tak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila.
Yang mempermasalahkan, yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang Indonesia yang tak mau berbineka tunggal ika, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran, tidak menghormati agama lain, ideologi kita adalah Pancasila, rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah, bersatu itu indah saya yakin kita semua berkomitmen berdemokrasi yang berkeadaban yang menjunjung tinggi martabat Indonesia yang membawa menjadi Indonesia maju adil dan makmur.
Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak ada rakyatnya yang tertinggal, rakyatnya memiliki hak yang sama di depan hukum, mampu menjaga bangsa dan negara dalam dunia yang kompetitif.
Bapak ibu sekalian, ini bukanlah tentang aku atau kamu, juga bukan kami atau mereka, bukan soal barat atau timur, bukan selatan atau utara, sekarang bukan saatnya memikirkan itu semua tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama, jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu
Terima kasih, wassalamu alaikum warrahmatullah wabarakatu, om santi santi om, namo budaya, semoga Tuhan memberkati kita." ***
Visi Indonesia digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) pukul 20.00 WIB. Pertama-tama, Jokowi bicara soal dinamika global. Maka dari itu, dia mengimbau semuanya untuk meninggalkan pola dan cara lama.
Jokowi juga mengatakan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai. Kendati demikian, Jokowi ingin menggeser fokus prioritasnya ke pembangunan sumber daya manusia.
Jokowi pun akan fokus pada proses penciptaan iklim investasi yang baik. Bahkan, Jokowi tak segan-segan untuk memangkas apapun yang menghambat investasi.
Tak lupa, Jokowi juga bicara soal peran oposisi yang mulia dalam pemerintahan. Namun, Jokowi tak menginginkan oposisi yang penuh dengan caci maki.
Untuk lebih memahami pidato Jokowi, berikut ini pidato lengkapnya:
"Assalamualaikum, salam sejahtera. Syalom, om swastiastu.
Bapak ibu, hadirin yang berbahagia. Kita harus menyadari kita harus sadar semuanya bahwa kita hidup dalam lingkungan global yang sangat dinamis. Ciri cirinya yang kita ketahui penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kejutan yang seringkali jauh dari perhitungan kita.
Oleh sebab itu kita harus mencari cara baru, dengan inovasi dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus meninggalkan cara cara lama, pola pola lama. Baik dalam mengelola organisasi, lembaga, maupun pemerintahan. Yang sudah tidak efektif, kita buat efektif. Yang tidak efisien kita buat efisien. Kita harus menjadi negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing. Kita memiliki tahapan besar, pertama pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan. Infrastruktur yang besar besar sudah kita bangun ke depan akan kita bangun lebih cepat.
Infrastruktur tersebut seperti jalan tol, kereta api, kita sambungkan dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus, pariwisata. Arahnya harus ke sana, fokusnya harus ke sana.
Bapak ibu yang saya hormati, kita jangan lupa menyambungkan infrastruktur itu dengan kawasan persawahan, perkebunan, perikanan, sambungkan ke sana. Kedua kita akan menggeser pada pembangunan sumber daya manusia, kita ingin prioritas pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) kita.
Pembangunan SDM adalah kunci kita ke depan, dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak anak sekolah kita. Ini kunci emas untuk Indonesia ke depan, itu dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, tugas kita di situ
Kemudian juga kualitas pendidikan akan terus kita tingkatkan. Bisa dipastikan pentingnya vokasional training, vokasional school, kita akan membangun manajemen talenta Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi untuk pembangunan talenta Indonesia. Diaspora yang berpotensi tinggi harus kita perhatikan. Kita akan kelola talenta hebat yang bisa membawa Indonesia bersaing.
Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan kerja. Jangan ada yang alergi terhadap investasi karena dengan cara ini lapangan kerja akan terbuka. Oleh sebab itu yang menghambat investasi, harus dipangkas. Baik itu yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Hati hati ke depan akan saya pastikan akan saya kejar.
Akan saya kejar, akan saya kontrol akan saya cek dan akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan kerja seluas luasnya.
Yang keempat sangat sangat penting bagi kita untuk mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural agar lembaga kita semakin simpel. Ini juga hati hati kalau pola pikir kalau mindset birokrasi tidak berubah saya pastikan akan saya pangkas.
Tolong ini dicatat karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin menjadi kunci birokrasi kita. Akan saya cek sendiri akan saya kontrol sendiri begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya.
Oleh sebab itu untuk menteri-menteri yang berani, kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, sekali lagi kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah saya pastikan akan saya bubarkan.
Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati, tidak ada lagi pola pikir lama. Kita juga tak ingin ada lagi pola kerja linear, tidak ada lagi kerja-kerja yang rutinitas, tidak ada lagi kerja di zona yang nyaman. Penyakit kita ada di situ, kita harus berubah. Kita harus berubah, sekali lagi kita harus berubah.
Kita harus membangun nilai baru dalam bekerja. Maka kita harus terus membangun Indonesia yang adaptif, produktif, kompetitif.
Yang kelima kita harus menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran. Setiap rupiah yang keluar dari APBN harus memberikan manfaat untuk ekonomi, rakyat, dan kesejahteraan. Namun perlu saya ingatkan bahwa mimpi besar hanya akan terwujud jika kita bersatu, optimis, percaya diri.
Kita harus ingat negara kita besar dengan 17.000 pulau, kita adalah bhineka tunggal ika, penduduk 267 juta jiwa yang mayoritas produktif. Kita harus optimis menatap ke depan. Harus berani. Kita harus yakin kita bisa jadi salah satu negara terkuat di dunia. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah perangkat utama. Hanya dengan bersatu kita jadi negara kuat.
Ideologi Pancasila adalah satu satunya ideologi bangsa yang setiap warga negara harus jadi bagian darinya. Dalam demokrasi mendukung kandidat mati-matian itu boleh, menjadi oposisi juga sangat mulia. Silakan jadi oposisi asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian
Bapak ibu, kita ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika ketimuran memiliki budaya yang luhur, kita harus ingat ini. Pancasila adalah rumah kita bersama. Sebangsa setanah air tak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila.
Yang mempermasalahkan, yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang Indonesia yang tak mau berbineka tunggal ika, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran, tidak menghormati agama lain, ideologi kita adalah Pancasila, rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah, bersatu itu indah saya yakin kita semua berkomitmen berdemokrasi yang berkeadaban yang menjunjung tinggi martabat Indonesia yang membawa menjadi Indonesia maju adil dan makmur.
Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak ada rakyatnya yang tertinggal, rakyatnya memiliki hak yang sama di depan hukum, mampu menjaga bangsa dan negara dalam dunia yang kompetitif.
Bapak ibu sekalian, ini bukanlah tentang aku atau kamu, juga bukan kami atau mereka, bukan soal barat atau timur, bukan selatan atau utara, sekarang bukan saatnya memikirkan itu semua tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama, jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu
Terima kasih, wassalamu alaikum warrahmatullah wabarakatu, om santi santi om, namo budaya, semoga Tuhan memberkati kita." ***