“Hitung-hitungan waktu itu bahwa akan memberatkan ke masyarakat kecil, jadi beliau bilang tunda dulu, dihitung lagi, begitu saja. Karena jumlahnya juga nggak besar juga. Premium juga penggunaannya nggak banyak, tapi presiden itu pro kepada rakyat kecil,” kata Luhut di Art Bali Nusa Dua, Sabtu (13/10/2018).
Luhut mengaku, ada kesalahan alur komunikasi dan koordinasi ketika memutuskan dan mengumumkan kenaikan harga Premium yang kemudian langsung berubah.
“Itu hanya masalah komunikasi saja,” ujar dia.
Lebih lanjut Luhut memaparkan, bahwa keputusan kenaikan sudah dibicarakan dan diputuskan. Namun, penundaan kenaikan harga BBM jenis Premium karena berdasarkan hitungan dan dampak terhadap masyarakat kecil.
“Ya memang ada, tapi itu tadi ada hitungan yang dilihat ternyata memberatkan rakyat kecil, concern presiden itu rakyat kecil, kalau yang lain-lain itu nggak ada urusan,” ungkap dia. (detik )