Sebenarnya bila diperhatikan baik-baik, sajadah itu sudah usang dan dia ditaruh di atas panggung yang digunakan sejumlah emak-emak untuk senam.
Namun walau demikian, insiden ini ramai diperbincangkan. Khawatir terjadi salah tafsir, Ketua Timses Doddy, Andreas Sinaga memberi penjelasan.
Menurutnya, pihaknya tidak tahu awalnya yang dijadikan alas adalah sajadah. Ia mengungkapkan kalau Doddy hanya datang sebagai undangan.Ngeri yah orang2 ini. Ada spanduk Jokowi Maaruf, ada Spanduk Caleg Partai, dan tampaknya didepan Mesjid. Sajadah jadi alas dangdutan..!!— 🇮🇩FERDINAND HUTAHAEAN🇮🇩 (@FerdinandHaean_) February 18, 2019
Sy tdk tau harus ngomong apa utk orang2 ini..!! @bawaslu_RI tolong ini ditindak pic.twitter.com/mCMuk0xslw
“Nah, posisinya kondisi hujan. Enggak tahu siapa yang naruh karpet di sana. Nah kebetulan kita datang terlambat. Tadinya Bang Doddy senam di bawah kemudian ditarik untuk naik ke atas panggung,” kata Andreas, Selasa, (19/2).
Andreas memastikan dalam kesempatan itu pihaknya tidak sedang dalam agenda kampanye atau ajakan memilih Doddy. Apalagi, kata Andreas, tidak ada tokoh politik dalam acara senam pagi tersebut.
“Cuma memang di situ banyak yang videoin. Nah mungkin ada yang pihak-pihak lain yang mungkin buat konten-konten yang miring gitu,” ujar Andreas.
Lebih lanjut, Andreas mengungkapkan Doddy sudah meminta maaf. Video permintaan maafnya juga diunggah di akun instagram Doddyakhmadsyah.
“Iya betul (sudah minta maaf). Kemarin itu sesuai dengan apa yang disampaikan Bang Doddy kemarin itu diklarifikasi videonya,” tutur Andreas.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono mengaku belum melihat video caleg yang injak sajadah tersebut. Sehingga ia tidak mau berbicara terlalu jauh mengenai peristiwa itu.
“Belum. Aku belum tahu. Ada memang aku dikasih tahu, belum lihat. ‘Coba lihat’ aku belum lihat. Kita lihat dulu mas, no coment dulu lah kalau urusan gini,” ujar Gembong.
sumber: kumparan