Kata JK, daripada jatuh ke tangan asing lebih baik ke anak bangsa yaitu Prabowo yang mengelola lahan tersebut.
"Dia (Prabowo) belilah itu, itu haknya itu kredit macet. Diambil alih kembali oleh Bank Mandiri, kemudian saya minta Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri waktu itu) untuk diberikan kepada pribumi supaya jangan jatuh ke Singapura. Ada orang Singapura mau beli waktu itu, pengusaha Singapura, orang Malaysia," ungkap JK di Jakarta kemarin (Selasa, 19/2).
Praktis hal itu bisa dijadikan senjata ampuh bagi tim Prabowo-Sandi untuk menguliti capres petahana Joko Widodo.
"Ini bisa menjadi senjata pamungkas tim sukses Prabowo menyerang Jokowi, lantaran JK masuk timses Jokowi," kata pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie kepada redaksi, Rabu (20/2).
Menurut Jerry JK, pun harus memberikan alasan pernyataannya itu membela Prabowo. Pernyataan JK yang berseberangan dengan Jokowi juga bukan kali ini saja, beberapa mantan Ketum Golkar itu sering bertolak belakang dengan sang presiden misalnya soal pembangunan MRT.
"Setidaknya JK harus terbuka apa alasannya dia membela Prabowo. Ini saya nilai barangkali jadi salah satu pemicu yang membuat Jokowi geram," terangnya.
Jerry pun memprediksi saat ini dan ke depannya serangan dari kubu 02 akan gencar kepada kubu 01. sumber: rmol