Korban meninggal akibat tertembak dibenarkan saudara iparnya yakni Fatkhurohman Akbar. Farhan sempat dibawa ke rumah sakit Budi Kemuliaan, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
"Benar Farhan meninggal akibat dua peluru yang bersarang di leher dan tembus ke belakang," jelas Akbar, sesaat lalu, Rabu (22/5).
Akbar melakukan protes keras kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian atas musibah yang menimpa saudaranya itu. Bahkan, pihak keluarganya berencana akan mencari keadilan atas apa yang menimpa Farhan saudara iparnya tersebut.
"Saya mempertanyakan kepada Kapolri. darimana peluru itu? Kalau dari pasukan, apakah boleh pakai peluru tajam?" ungkap Akbar lagi.
Untuk diketahui, pihak kepolisian jauh-jauh hari sudah mengatakan tidak membekali aparatnya dengan peluru tajam untuk menangani aksi massa pada 21 dan 22 Mei 2019. Hal itu diucapkan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (20/5). [rj]
Farhan Syafero, Syahid ditembus Peluru pic.twitter.com/BLOdZZPUz4— Front Pembela Islam (@Ormas_FPI) May 21, 2019