Massa menemukan peluru tersebut di mobil Toyota Rush milik Brimob yang diletakkan dalam sebuah peti kayu. Peluru itu lantas disita massa, namun tidak sedikit juga yang berserakan di jalan raya. Sebagian peluru juga banyak diambil warga yang melintas.
"Bisa kalian lihat sendiri peluru tajam semua. Pantas pada mati warga. Ya buat menembak warga ini peluru," kata salah satu orang di lokasi.
Selain menyita peluru, massa juga menjarah beberapa peralatan kepolisian seperti tameng dan amunisi untuk gas air mata.
Pihak Mabes Polri saat dikonfirmasi terpisah menyatakan bakal mengecek temuan peluru tersebut.
"Masih dicek. Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.
Dedi menyatakan pihaknya sudah jauh hari mewanti-wanti bakal ada pihak ketiga yang memanfaatkan unjuk rasa 22 Mei. Dia tak menyebut siapa pihak ketiga yang dimaksud.
"Oleh karenanya masyarakat tidak terprovokasi. Polri sudah mengidentifikasi bahwa pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta," kata dia
"Saat ini aparat kepolisian sudah mengamankan lebih dari 62 orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," lanjut Dedi.
Massa di ruas jalan Brigjen Katamso, Jakarta Barat sebelumnya membakar dan merusak sejumlah kendaraan Brimob yang terparkir di dekat fly-over.
Tiga bus hancur karena lemparan batu, satu bus dibakar, serta satu Toyota Rush dan satu unit Jeep Wrangler milik kepolisian hancur dilempari batu oleh warga. [cnn]